Pengertian & Penjelasan Pengukur Jarak Ulir (Screw Pitch Gauge)

Pengukir jarak ulir (Screw Pitch Gauge)

Screw pitch gauge dirancang untuk mengukur jarak ulir mur atau baut. Gauge ini terdiri dari beberapa bilah dengan profil yang berbeda, dan nilainya tercantum pada setiap bilahnya.

 Metode Pengukuran


Letakkan bilah screw pitch gauge pada ulir yang diperiksa. Bila tidak cocok, cobalah dengan bilah yang lain sampai di dapat ukuran yang cocok. Setelah menemukan kecocokan maka nilai pitch yang ditunjukkan pada bilah adalah sama dengan jarak ulir sekrup yang bersangkutan. Dalam mengukur ulir ini sangat penting karena berhubungan dengan sambungan setiap komponen nya, yang apabila setiap sambungan contoh ulir mur dan bautnya tidak sama maka dapat menyebabkan tidak kencang atau yang lebih parah merusak ulir tersebut.








Sumber refrensi : http://www.teknik-otomotif.com/2016/09/pengukur-jarak-ulir-screw-pitch-gauge.html

Micrometer dalam (Inside Micrometer)

Micrometer dalam (Inside Micrometer)


Inside micrometer kelihatannya seperti outside micrometer tanpa kerangka. Tingkat pengukuran inside micrometer ialah 25 mm, dan prinsip pengukurannya sama dengan outside micrometer. Micrometer dalam dipakai untuk mengukur garis tengah suatu benda.


Dengan cara pengunaan inside micrometer lebih sulit dari pada outside micrometer. Sebagai contoh, untuk mengukur diameter silinder, pegangan grip pada inside micrometer dan sentuhan anvilnya pada satu sisi. Putarkan thimble perlahan-lahan sampai anvil menyentuh sisi yang lain, dengan membaca jarak yang saling membelakangi yaitu sebuah ukur muka tetap yang dipasang pada batang utama dan muka ukur lainnya yang terletak pada ujungnya yang bergerak secara tegak lurus.
Posisi micrometer harus benar, gerakkan micrometer secara vertikal pada gambar A sampai didapat pembacaan yang paling kecil. Kemudian gerakkan secara horizontal (gb B) sampai di dapat pembacaan yang terbesar. Gambarkan garis imajinasi yang melewati garis horisontal pada gambar A. Kemudian gambarkan imajinasi vertikal melalui garis pada point (gambar B). Letakkan spindle pada point garis yang saling memotong dan ukurlah bagian dalam diameter.


Hal yang diperhatikan dalam mengunakan micrometer :
*     Selalu gunakan micrometer sesuai dengan fungsinya.
*     Sebelum melakukan pengukuran lakukan kalibrasi dengan kedudukan pada posisi nol.
*     Bersihkan pada bagian yang akan diukur atau micrometer, adanya kotoran maupun gram menyebabkan kerusakan permukaan ukur micrometer atau kesalahan ukur.
*  Dalam pengukuran, penekanan poros ukur pada obyek ukur jangan terlalu keras sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan ukur karena deformasi (perubahan bentuk) dari benda ukur maupun alat itu sendiri. Kecermatan pengukuran tergantung dalam penekanan pengukuran yang cukup dan selalu tetap, dengan memutar silinder putar melalui rachet dan friction thimble.

Definisi dan Nama Komponen Vernier Caliper (Jangka Sorong)

 Vernier Caliper


Vernier caliper punya 2 skala pengukuran, yaitu skala utama dan skala vernier dan digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam dan kedalaman. Vernier caliper terbuat dari baja anti karat, yang memiliki satuan ukuran milimeter(mm) dan inch(“).





1. Prinsip pengukuran


Skala utama (main scale) dan skala vernier digunakan untuk mengukur jarak kecil dengan cara mencari perbedaan dua tanda. Metode ini disebut prinsip pengukuran vernier. Sebagai contoh, skala utama untuk setiap garis berjarak 1 mm, sedangkan skala vernier jarak antara garis adalah 0,9 mm. Karena itu jarak garis pada skala utama lebih besar 0,1 mm daripada jarak garis skala vernier ialah :
(1 mm – 0,9 mm = 0,1 mm)


Pertama kali dilakukan set awal, yaitu angka nol pada skala utama harus lurus dengan angka nol pada skala vernier. Jika skala vernier digerakkan kekanan sampai angka 1 lurus dengan angka 1 “Skala utama” seperti gambar dibawah, hasilnya terdapat celah 0,1 mm disebelah kiri. 

Bila skala vernier digesek ke kanan lagi sampai angka 5 lurus dengan angka 5 pada skala utama, hasilnya celah 0,5 mm diantara dua angka nol.

Skala utama
Pada umumnya, satu strip untuk skala utama adalah 1 mm dan satu strip skala vernier = 0,95 mm (19/20 mm), dikalikan 20 strip menjadi 19 mm. Jadi perbedaan antara jarak satu strip skala utama dengan jarak satu strip skala vernier ialah : 1 mm – 0,95 mm = 0,05 mm
Skala nonius
Skala nonius adalah yang ke dua pembagian garis lebih pendek dari skala utama dengan tujuan untuk pengukuran lebih teliti. Dengan ketelitian antara lain :
·      1/10            = 0,1   mm
·      1/20            = 0,05 mm
·      1/50            = 0,02 mm
·      1/128”
·      1/1000       = 0,001”

a) Skala nonius 1/10 mm

Vernier caliper dengan skala 1/10 mm dibagi menjadi 2 jenis yaitu Vernier caliper skala nonius normal dan dikembangkan.
Dalam skala nonius (normal) : 9 mm di bagi dalam 10 bagian yang sama jadi 1 skala panjangnya: ( 9 mm : 10 = 0,9 mm ). Satu bagian skala utama memiliki panjang 1 mm selisih dari ke dua skala ini: ( 1 mm – 0.9 mm = 0,1 mm).
Skala Nonius 1/10 mm dalam 19 mm ( dikembangkan ) : dalam sekala nonius 19mm di bagi dalam 10 bagian yang sama jadi 1 skala panjangya:  (19 mm : 10 = 1,9 mm ). Dua bagian skala utama mempunyai panjang 2 mm, selisih dari ke dua skala ini adalah ( 2 mm - 1,9 mm = 0,1 mm ). Jadi ketelitian Vernier Caliper ini 0,1 mm tetapi lebih jelas pembacaanya.

b)  Skala Nonius 1/20 mm ( 0,05 mm )

Vernier Caliper berskala 1/20 mm di bagi menjadi 2 jenis yaitu : Vernier Caliper skala nonius normal  & vernier Caliper skala nonius dikembangkan. 
Skala Nonius 1/20 mm dalam 19 mm ( normal ) : dalam skala nonius 19 mm di bagi dalam 20 bagian yang sama jadi 1 skala panjangnya: ( 19 mm : 20 = 0,95 mm ). Satu bagian skala utama memiliki panjang 1 mm selisih dari ke dua skala ini: ( 1 mm – 0.95 mm = 0,05 mm).
Skala Nonius 1/20 mm dalam 39 mm ( dikembangkan ) : dalam skala nonius 39 mm di bagi dalam 20 bagian yang sama jadi 1 skala panjangnya: ( 39 mm : 20 = 1,95 mm ). Satu bagian skala utama memiliki panjang 2 mm selisih dari ke dua skala ini: ( 2 mm – 1,95 mm = 0,05 mm ). Jadi ketelitian Vernier Caliper ini 0,05 mm tetapi lebih jelas pembacaanya.

c) Skala Nonius 1/50 mm ( 0,02 mm )

Dalam skala nonius 49 mm di bagi dalam 50 bagian yang sama jadi 1 skala panjangnya:     ( 49 mm : 50 = 0,98 mm ). Satu bagian skala utama memiliki panjang 1 mm selisih dari ke dua skala ini: ( 1 mm – 0,98 mm = 0,02 mm ). Jadi Vanier Caliper ini memiliki ketelitian 0,02 mm, dan tidak bisa di kembangkan.
      

2. Membaca hasil pengukuran


Seperti gambar dibawah, nilai di depan koma diambil dari penunjukan angka nol caliper, yaitu bila angka ditunjukkan 46 mm (Gambar dibawah ini) yang ditunjukkan huruf “A” sedang angka dibelakang koma diambil dari titik dimana kedua garis skala vernier dan skala utama bertemu, yaitu 4 (Gambar dibawah ini) yang ditunjukkan huruf “B”  jadi hasil dari pengukuran 46,4 mm


3. Petunjuk penggunaan vernier caliper


Ø      Sebelum melakukan pengukuran bersihkan caliper dan benda yang akan diukur.

Ø  Sebelum digunakan periksalah bahwa angka “0” pada skala segaris, skala vernier bergeser secara bebas.
Ø     Untuk pengukuran, usahakan benda yang diukur dekat dengan skala utama. Pengukur di ujung gigi pengukur, menghasilkan pembacaan yang kurang akurat.


Ø      Tepatkan caliper tegak lurus dengan benda yang diukur.

Mengukur diameter luar



Mengukur diamater dalam






















Sumber refrensi : http://bambangsugiarto354.blogspot.co.id